Dalam
rangka mencapai tujuan nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur,
merata material dan spiritual yang mencakup semua bidang dan aspek
kehidupan bangsa dan sesuai dengan cita-cita yang terkandung dalam UUD
1945 yang dijiwai Pancasila, maka pembangunan nasional diarahkan pada
terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Sehingga manusia tidak hanya
menjadi subjek tetapi juga menjadi objek dari pembangunan itu sendiri.
Jadi tujuan pembangunan tersebut adalah pembangunan Sumber Daya Manusia
dan kemanusiaan seutuhnya.
Dewasa
ini perhatian terhadap sumber daya manusia mendapatkan prioritas yang
sangat tinggi dari perusahaan, mengingat keberlangsungan usaha sebuah
perusahaan tergantung pada sumber daya manusia itu sendiri, perusahaan
dalam menjalankan aktivitasnya untik mengahsilkan barang dan jasa
bertujuan untuk menjaga keberlangsungan hidup perusahaan dengan cara
menghasilkan laba yang semaksimal mungkin. Hal ini dapat tercapai dengan
selalu memperbaiki manajemen perusahaan terutama dalam kaitannya dengan
pengembangan sumber daya manusia serta berbagai aspek yang terkait
dengan organisasi perusahaan. Manajemen sumber daya
manusia merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari manajemen pada
umumnya yakni merupakan kunci utama dalam pencapaian tuujuan
organisasi, sebagai factor utama manajemen SDM pantas dihargai bukanlah
lagi hanya sebagai barang, suatu benda mati yang diperlakukan sekehendak
hati majikan melainkan benar-benar sebagai sumber daya yang memiliki
keinginan dan kebutuhan manusiawi dan mendapatkan perhatian mendalam
dari pihak majikan agar prestasi mereka selaku sumber daya manusia dapat
dilipatgandakan. Sumber daya manusia merupakan asset strategis dalam
menciptakan keunggulan bersaing secara berkelanjutan (Queleh dalam M.
Wahyudin,2000:42)
Dewasa
ini kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu topik yang senantiasa
menarik dan dianggap penting, baik oleh ilmuwan maupun praktisi, justru
karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi
secara keseluruhan. Setiap organisasi memiliki tujuan
untuk mencapai kinerja yang seoptimal mungkin. Peningkatan kinerja
organisasi yang seoptimal mungkin tidak terlepas dari kepuasan kerja
karyawan, sebagai salah satu faktor yang menentukan kinerja organisasi
Terkait hal di atas, peningkatan kesejahteraan merupakan hal yang sangat
penting bagi pekerja dalam meningkatkan produktivitas kerja, disamping
peran pimpinan perusahaan yang merupakan panutan bagi pekerja didalam
melakukan aktivitasnya. Faktor yang terpenting dalam menunjang
keberhasilan suatu organisasi adalah faktor sumber daya manusia.
Bagaimanapun sempurnanya perencanaan, kebijaksanaan, maupun peralatan
yang dimiliki perusahaan, semua itu tidak dapat berjalan apabila tidak
ada faktor sumber daya manusia yang menggerakkannya. Disisi lain pihak
pimpinan juga harus bertanggung jawab meningkatkan kepuasan kerja
karyawan. Kepuasan kerja akan meningkatkan semangat dan kegairahan
kerja. Hal ini akan membawa dampak baik langsung maupun tidak langsung
terhadap efektivitas oragnisasi dana akhirnya akan mengakibatkan
pencapaian produksi yang optimal. Pimpinan yang efektif harus berusaha
mencari faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan
dan pada akhirnya akan berdampak terhadap kinerja yang semakin baik bagi
karyawan. Sesuai dengan Herzberg (1959), ciri perilaku pekerja yang
puas adalah mereka mempunyai motivasi untuk berkerja yang tinggi, mereka
lebih senang dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang
kurang puas adalah mereka yang malas berangkat ke tempat bekerja dan
malas dengan pekerjaan dan tidak puas.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch
& Behling, 1984, 46). Definisi di atas menggambarkan bahwa
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya untuk
bekerja sama demi tercapainya tujuan perusahaan dipengaruhi gaya
kepemimpinan yang diterapkan pada bawahan dan basis kuasa yang tersedia
bagi pimpinan sesuai dengan tingkatan masing-masing. Demikian pentingnya
peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan suatu organisasi,
sehingga dapatlah dikatakan bahwa sukses atau kegagalan yang dialami
suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimimpinan
yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin dalam
organisasi yang bersangkutan.
Kompensasi
adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan
kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan
sumbangan tenaga dan fikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (astrohardiwiryo, 2002:181). Sedangkan
panggabean (2004:84) menyatakan bahwa kompensasi merupakna semua jenis
penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada
karyawan secara layak dan adil atas jasa karyawan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Walaupun hakekat seseorang bekerja adalah berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya, namun uang dan barang adalah imbalan
yang pantas atas jasa ynag telah karyawan berikan kepada perusahaan,
karena uang dan barang adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan.
Kompensasi yang mereka terima mencerminkan ukuran dari apa yang telah
mereka lakukan atau berikan kepada perusahaan, sehingga hal ini
berhubungan dengan nilai karya bagi perusahaan. Pemberian kompensasi
yang dilaksanakan secara benar akan dapat memuaskan dan memotivasi
karyawan guna mencapai tujuan organisasi. Pemberian kompensasi yang
semakin baik kepada karyawan, perilaku pimpinan yang baik dan ditunjang
oleh komitmen organisasi yang semakin tinggi dari karyawan diharapkan
akan tercapai kinerja yang baik, dan hal ini akan berpengaruh terhadap
kemajuan organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar