Jumat, 20 Juli 2012

Kompensasi dan Kepemimpinan

Dalam rangka mencapai tujuan nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur, merata material dan spiritual yang mencakup semua bidang dan aspek kehidupan bangsa dan sesuai dengan cita-cita yang terkandung dalam UUD 1945 yang dijiwai Pancasila, maka pembangunan nasional diarahkan pada terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Sehingga manusia tidak hanya menjadi subjek tetapi juga menjadi objek dari pembangunan itu sendiri. Jadi tujuan pembangunan tersebut adalah pembangunan Sumber Daya Manusia dan kemanusiaan seutuhnya.
Dewasa ini perhatian terhadap sumber daya manusia mendapatkan prioritas yang sangat tinggi dari perusahaan, mengingat keberlangsungan usaha sebuah perusahaan tergantung pada sumber daya manusia itu sendiri, perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untik mengahsilkan barang dan jasa bertujuan untuk menjaga keberlangsungan hidup perusahaan dengan cara menghasilkan laba yang semaksimal mungkin. Hal ini dapat tercapai dengan selalu memperbaiki manajemen perusahaan terutama dalam kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia serta berbagai aspek yang terkait dengan organisasi  perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari manajemen pada umumnya yakni merupakan kunci utama dalam pencapaian tuujuan organisasi, sebagai factor utama manajemen SDM pantas dihargai bukanlah lagi hanya sebagai barang, suatu benda mati yang diperlakukan sekehendak hati majikan melainkan benar-benar sebagai sumber daya yang memiliki keinginan dan kebutuhan manusiawi dan mendapatkan perhatian mendalam dari pihak majikan agar prestasi mereka selaku sumber daya manusia dapat dilipatgandakan. Sumber daya manusia merupakan asset strategis dalam menciptakan keunggulan bersaing secara berkelanjutan (Queleh dalam M. Wahyudin,2000:42)
Dewasa ini kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu topik yang senantiasa menarik dan dianggap penting, baik oleh ilmuwan maupun praktisi, justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi secara keseluruhan.  Setiap organisasi memiliki tujuan untuk mencapai kinerja yang seoptimal mungkin. Peningkatan kinerja organisasi yang seoptimal mungkin tidak terlepas dari kepuasan kerja karyawan, sebagai salah satu faktor yang menentukan kinerja organisasi Terkait hal di atas, peningkatan kesejahteraan merupakan hal yang sangat penting bagi pekerja dalam meningkatkan produktivitas kerja, disamping peran pimpinan perusahaan yang merupakan panutan bagi pekerja didalam melakukan aktivitasnya. Faktor yang terpenting dalam menunjang keberhasilan suatu organisasi adalah faktor sumber daya manusia. Bagaimanapun sempurnanya perencanaan, kebijaksanaan, maupun peralatan yang dimiliki perusahaan, semua itu tidak dapat berjalan apabila tidak ada faktor sumber daya manusia yang menggerakkannya. Disisi lain pihak pimpinan juga harus bertanggung jawab meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja akan meningkatkan semangat dan kegairahan kerja. Hal ini akan membawa dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap efektivitas oragnisasi dana akhirnya akan mengakibatkan pencapaian produksi yang optimal. Pimpinan yang efektif harus berusaha mencari faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan pada akhirnya akan berdampak terhadap kinerja yang semakin baik bagi karyawan. Sesuai dengan Herzberg (1959), ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka mempunyai motivasi untuk berkerja yang tinggi, mereka lebih senang dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka yang malas berangkat ke tempat bekerja dan malas dengan pekerjaan dan tidak puas.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46). Definisi di atas menggambarkan bahwa Keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya untuk bekerja sama demi tercapainya tujuan perusahaan dipengaruhi gaya kepemimpinan yang diterapkan pada bawahan dan basis kuasa yang tersedia bagi pimpinan sesuai dengan tingkatan masing-masing. Demikian pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan suatu organisasi, sehingga dapatlah dikatakan bahwa sukses atau kegagalan yang dialami suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin dalam organisasi yang bersangkutan.
Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan fikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (astrohardiwiryo, 2002:181). Sedangkan panggabean (2004:84) menyatakan bahwa kompensasi merupakna semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada karyawan secara layak dan adil atas jasa karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Walaupun hakekat seseorang bekerja adalah berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, namun uang dan barang adalah imbalan yang pantas atas jasa ynag telah karyawan berikan kepada perusahaan, karena uang dan barang adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan. Kompensasi yang mereka terima mencerminkan ukuran dari apa yang telah mereka lakukan atau berikan kepada perusahaan, sehingga hal ini berhubungan dengan nilai karya bagi perusahaan. Pemberian kompensasi yang dilaksanakan secara benar akan dapat memuaskan dan memotivasi karyawan guna mencapai tujuan organisasi. Pemberian kompensasi yang semakin baik kepada karyawan, perilaku pimpinan yang baik dan ditunjang oleh komitmen organisasi yang semakin tinggi dari karyawan diharapkan akan tercapai kinerja yang baik, dan hal ini akan berpengaruh terhadap kemajuan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar